Assalamua’laikum Sahabatku . . . . SubhanaAllah ya, kita bisa berjumpa lagi di postku yang selanjutnya. :) Terima kasih ya Allah. Nah, sahabat tahu tidak? Apa yang akan aku tulis hari ini? Yup,  ini tentang tips menghadapi ujian/ulangan..
Sebelum saya menuliskannya. Saya mau cerita (“lagi”) Hehe,. :) boleh yaa..
Inilah Cerita Tentang Seseorang :
Ketika itu cuaca di sekolahku berawan. Hitam, tak ada sinar matahari. Sama seperti perasaan saya seminggu belakangan ini. Seminggu ini penuh dengan tuntutan bagiku. Kenapa bisa terjadi seperti itu?..  Bagaimana tidak? Aku memang seorang pelajar, masih harus banyak belajar, menimba ilmu, walaupun ilmu tak ada di sumur, menuntut ilmu, walaupun.. Ilmu tidak bersalah, :(
Eh, makin ngaco ahh.. Kembali pada topik. Sebagai pelajar. Kita “biasanya” ditakut-takuti sama yang namanya “Ujian/Ulangan”. So, kalau itu nilai-nilai di raportnya jelek. Kebaran gitu.. Terpaksa, kita bisa ndak naik kelas. Terus kita deh dimarahi. Duh -_-” hidup penuh tuntutan dehh.. Seakan-akan kita kayak nyari nilai bukan ridho Allah.
Well, aku di sekolah baru SMA ini. Aku malah disuruh gak boleh nyentuh dan mengunakan sama hp, fb, twitter, dan semua yang menggangu konsentrasi belajar saya. Karna sebentar lagi “UJIAN AKHIR SEMESTER 2″ Begitulah kata wali kelasku.
Ahh, pak maaf ya. Bukan saya mau melanggar perintah bapak. Tapi, kalau aku tak membuka fb, blog, google, de el el. Aku tak bisa belajar pak!. Belajar apa? Belajar ilmu syar’i. Karena di sekolahku  mata pelajaran islam hanya seminggu sekali. Haduhh, gimana saya bisa mendalami ilmu-ilmu itu.? Makanya pak.. Saya membuka  fb, blog, google, de el el ini.. :) xixi
Oke, sebagai seorang muslim. Kita seharusnya tenang menghadapi Ujian/Ulangan Sekolah. kita seharusnya itu.. Calm, & confident :) Ini dia.. Yang ditunggu2
silakan menikmati..
Oleh Muhammad Salih Al-Munajjid

Maha suci Allah yang telah memberikan kedamaian dan rahmat atas Rasul dan  juga atas keluarga dan sahabatnya.

Siswa/siswi Muslim menaruh kepercayaanya kepada Allah ketika menghadapi ujian di seluruh dunia, dan  mengharap pertolongan-Nya . Rasulullah  S.A.W bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun keduanya baik. Berusaha untuk mencapai apa yang akan menguntungkanmu dan mencari bantuan dari Allah, dan jangan merasa tidak berdaya. “ (Sahih Muslim, Hadis no.2664).

Diantara maksud sahih ini adalah :
  1. Berdo’a kepada Allah sesuai yang dianjurkan oleh Islam. Contoh doa’nya adalah seperti ini
    “Rabbiy ishrah li sadri wa yassir li amri”
    artinya :  Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan buatlah semua urusan mudah bagiku
  2. Tidur lebih cepat agar keesokan harinya lebih segar dalam menghadapi ujian.
  3. Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk ujian,  seperti pena, penggaris , kalkulator dan jam tangan, karena persiapan yang matang dapat membantu seseorang untuk menjawab pertanyaan.
  4. Membaca doa ‘sebelum meninggalkan rumah: “Bismillaah, tawakkaltu ‘ala Allaah, wa laa hawla wa laa quwwata illa Billaah. Allaahumma inni a’oodhu bika an adilla aw udalla, aw azilla aw uzalla, aw azlima aw uzlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya.
    Artinya: (Dengan  nama Allah, aku bertawakal kepada Allah,  dan tidak ada kekuatan kecuali dari Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau supaya aku tidak tersesat atau disesatkan, supaya aku terhindar (tidak sengaja melakukan dosa)  supaya aku tidak menindas atau tertindas, supaya aku tidak berbuat bodoh atau dianggap bodoh). “Jangan lupa mencari orang tua dan minta didoa’kan supaya bisa menjalankan ujian dengan baik”.
  5. Menyebut nama Allah sebelum memulai ujian, untuk menyebut nama Allah disyariatkan ketika memulai suatu tindakan yang diperbolehkan; ini membawa berkah, dan mencari bantuan dari Allah adalah salah satu hal untuk mendapatkan kekuatan dan berkah.
  6. Hanya takut kepada Allah berkenaan dengan teman sekelas Anda, dan jangan terpengaruh oleh kecemasan atau rasa takut mereka akan kegagalan ujian tepat sebelum ujian, karena kecemasan adalah penyakit yang menular. Sebaliknya, membuat mereka merasa optimis dengan mengatakan kata-kata yang baik seperti yang telah disyariatkan dalam Islam adalah hal yang dianjurkan. Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam)  optimis ketika ia mendengar nama Suhayl (yang berarti “mudah”) dan beliau berkata: “Hal-hal  telah dibuat mudah bagi kamu.” Beliau dulu juga suka mendengar kata-kata ‘Yaa Raashid, ketika ia pergi keluar untuk tujuan apapun. Jadi optimis bahwa Anda dan saudara-saudara akan lulus ujian ini.
  7. Mengingat Allah (dengan dzikir) dapat menghilangkan  kecemasan dan ketegangan. Jika ada sesuatu yang terlalu sulit bagi kamu, berdoalah  kepada Allah agar diberi kemudahan.
  8. Pilih tempat yang baik untuk duduk selama ujian, jika kamu bisa. Jaga punggung tetap lurus, dan duduk di kursi dengan cara yang baik dan sehat.
  9. Perhatikanlah soal ujian pertama-tama. Penelitian menyarankan agar kita menghabiskan 10% dari waktu ujian untuk membaca pertanyaan dengan hati-hati, mencatat kata-kata penting dan membagi waktu antara melihat pertanyaan dan menjawab.
  10. Jawablah pertanyaan yang mudah terlebih dahulu, daripada yang sulit. Sambil membaca pertanyaan, buatlah catatan yang berisi ide-ide yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan nanti.
  11. Menjawab pertanyaan yang lebih penting/utama/mempunyai bobot nilai tertinggi dahulu.
  12. Memulai menjawab pertanyaan yang kamu tahu jawabanya terlebih dahulu. Lalu jawablah pertanyaanyang punya nilai tertinggi, dan tinggalkan saja sementara  pertanyaan yang anda tidak tahu jawabanya atau pertanyaan yang membutuhkan waktu lama untuk dipikirkan jawabnya.
  13. Luangkan waktu kamu untuk menjawab dengan tidak tergesa-gesa,  karena Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam) bersabda: “Musyawarah adalah dari Allah dan tergesa-gesa adalah dari setan.” (Sebuah hadits hasan. Shahih Al-Jami, 3011)
  14. Pikirkan dengan hati-hati ketika menjawab dan memilih jawaban yang tepat jika menemukan pilihan ganda.  Jika kamu yakin bahwa kamu telah memilih jawaban yang benar, maka  kuatkan hati dan waspadalah dari waswasah (bisikan dari setan yang dapat membuat kamu ragu-ragu). Jika kamu tidak yakin, lalu mulai dengan menghilangkan jawaban yang salah atau tidak mungkin, kemudian memilih jawaban yang benar berdasarkan apa yang kamu anggap mungkin benar. Jika kamu menebak pada jawaban yang benar jangan mengubahnya kecuali kamu yakin bahwa itu salah – terutama jika kamu akan kehilangan nilai untuk jawaban yang salah. Penelitian menunjukkan bahwa jawaban yang benar biasanya yang dipikirkan oleh siswa pertama kali.
  15. Dalam ujian tertulis, kumpulkan semua jawaban kamu sebelum kamu mulai untuk menjawab. Menulis garis besar jawaban kamu dengan beberapa kata akan mmberikan jawaban yang lengkap. Kemudian urut jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan tingkat jawaban yang ingin kalian tulis nanti dari yang paling ingin kalian tulis sampai dengan yang tidak terlalu kalian yakini untuk ditulis.
  16. Tulis pokok-pokok jawaban utama kamu di awal baris, karena pokok jawaban utama adalah yang paling dicari oleh pemeriksa ujian, dan mungkin saja jika jawaban yang dia cari tidak terdapat pada awal baris dan ternyata terdapat pada tengah halaman/baris si pemeriksa tidak akan mempedulikanya dan menyalahkanya akibat terburu-buru.
  17. Manfaatkan 10% dari waktu untuk mengkaji jawaban kamu. Luangkan waktu kamu dalam meninjau, terutama dalam masalah matematika dan hal-hal yang berhubungan dengan angka-angka. Tahan keinginan untuk keluar kelas dengan cepat  dan jangan pedulikan orang-orang yang lebih dulu keluar dari anda. Mereka bisa saja menjadi orang-orang yang mendapat  nilai rendah nantinya karena keluar terlalu dini.
  18. Jika kamu menemukan setelah ujian bahwa  beberapa jawaban kamu salah, jadikan sebagai pelajaran untuk dipersiapkan di masa depan, agar tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan. Terima kehendak dan takdir dari Allah serta jangan frustasi atau putus asa .
    Ingat hadits Nabi
    (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam),
    “Jika sesuatu menimpa kamu, jangan katakan,” Seandainya saja saya  melakukan ini dan itu. “Sebaliknya berkata,’ Allah wa maa Qadar sha’a kaan (ini takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki akan terjadi) “(Shahih Muslim, dan bagian pertama dari hadits ini telah disebutkan di atas).
  19. INGAT,  bahwa kecurangan/mencontek adalah haram baik dalam tes bahasa asing atau tes lainnya. Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam) bersabda, “Barangsiapa yang menipu bukanlah untuk salah satu dari kita.” Kecurangan adalah kesalahan dan itu adalah haram apalagi jika tujuanya untuk mendapatkan gelar atau sertifikat, dll .
    Konsekuensi dan dosanya sama dengan berselingkuh. Jadi jangan lakukan hal yang diharamkan agama, dan Allah akan memelihara kamu dari karunia-Nya. Menolak semua tawaran hal-hal yang haram (Memberikan contekan) datang kepada kamu dari orang lain. Orang yang meninggalkan sesuatu demi Allah, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.  Kamu harus mengecam dan melawan kejahatan, dan memberitahu pihak berwenang tentang hal seperti itu yang kamu lihat saat ujian, atau sebelum atau setelah itu. Ini bukan jenis fitnah yang  dilarang justru untuk melaporkan kejahatan yang tercela adalah wajib.
    Menasihati orang-orang yang menjual belikan pertanyaan atau soal dan jawaban yang di posting di Internet dan sebagainya, atau yang mempersiapkan contekan k. Katakan kepada mereka untuk takepadaut Allah, dan kepada mereka yang berkuasa tentang apa yang mereka lakukan dan pada uang yang mereka peroleh dari itu. Katakan kepada mereka bahwa mereka hanyalah menghabiskan waktu dalam mempersiapkan hal-hal yang di haramkan dan hanya mengumpulkan dosa-dosa. Ingatkan tentang siksa kubur kepada mereka.
  20. Ingatlah apa aja yang telah kamu siapkan untuk akhirat, dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan oleh malaikat dalam kubur, dan bagaimana caranya agar selamat dihari kiamat. Siapa pun yang selamat dari neraka dan masuk surga adalah orang-orang yang beriman. :)
    Aku punya tambahan lagi nih untuk tips yang terakhir. Sahabat ingat yaa.. Ini hanya kehidupan dunia saja. Kita diberi beberapa soal dan kertas jawaban. Dan akan di cek hasil salah dan betulnya. Toh, saat kita sudah meniggal kita tak akan ditanya oleh malaikat seperti ini “Berapa nilai Pkn mu?” atau “Berapa nilai Seni Budaya kamu?”. Enggak akan ditanya seperti itu kok.
    Sahabat inget ya. Hidup di dunia hanya sementara kok. Gak abadi. :)
    Maka dari itu mari Kita memohon kepada Allah agar  berhasil di dunia dan  kita bisa berada di antara mereka yang menang serta berada di surga, karena Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi maha menjawab do’a… :)
    Semoga bermanfaat.....
    InsyaAllah ketemu lagii.......
Sumber : Indahislam
0 Comments
Comments Tweets
Comments Facebook

0 komentar:

 
Top