Pada hari kiamat nanti, para malaikat akan memberikan syafa‘at, sebagaimana dijelaskan di dalam Shahih Muslim dan yang lainnya. Para malaikat juga akan memberikan syafa‘at di dunia, yang mana mereka akan memohonkan ampunan untuk semua orang mu’min.

Begitu mulianya kedudukan para malaikat, karena mereka termasuk dalam golongan makhluk Allah Ta‘ala yang selalu dikabulkan do‘anya. Para malaikat tidak pernah berbuat sesuatu kecuali berdasarkan apa yang diperintahkan oleh Allah. Ini juga bermakna, para malaikat tidak pernah mendo‘akan seorang hamba kecuali orang-orang yang diridhai Allah. Maka lakukankanlah amalan-amalan yang membuat kita mendapat tempat dalam golongan orang-orang yang dido‘akan oleh para malaikat.

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya". (QS Al-Anbiyaa' 26-28)

Di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, telah dijelaskan tentang dua golongan yaitu: Pertama; golongan orang yang berbahagia, yakni mereka yang dido‘akan oleh para malaikat, dan Kedua; golongan orang yang sengsara, yakni mereka yang dilaknat oleh para malaikat.

Berikut ciri-ciri golongan yang dido‘akan oleh para malaikat.

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama dia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia' ". (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Shahih Muslim no. 469)

3. Orang yang berada di shaf barisan depan ketika shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan". (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib RA, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah.
Yaitu orang yang tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf". (Para Imam iaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah RA, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan "Amin" ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda: "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'amin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka dia akan diampuni dosanya dimasa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda: "Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama dia ada di dalam tempat shalat dimana dia melakukan shalat, selama dia belum batal wudhu’nya, (para malaikat) berkata: 'Ya Allah, ampunilah dan sayangilah dia' ".(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Al-Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang yang melakukan shalat Shubuh dan Ashar secara berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda: "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu salat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga salat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat' ". (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Al-Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'amin' dan engkau pun mendapatkan apa yang dia dapatkan' ". (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' RA, Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang yang memberi infaq.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit' ". (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah". (Imam Ibnu Hibban dan Imam At-Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar RA, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib I/519)

11 Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang mu’min menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga shubuh". (Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, Al-Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkata, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda: "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya, dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain". (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily RA, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Kitab Shahih At-Tirmidzi II/343)
0 Comments
Comments Tweets
Comments Facebook

0 komentar:

 
Top